HARI GURU: Ironi para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Hari ini kembali
diperingati hari guru. Apasih hari guru? Sebenarnya hari guru merupakan
peringatan Hari Lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setiap tanggal
25 November. Sehingga karena itulah, 25 November diberi ucapan Hari Guru.
Guru acap kali
disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Sebutan itu didasarkan sifat guru
yang tulus mengajarkan berbagai ilmu yang mereka kuasai kepada pelajar yang
kelak menjadi generasi penerus bangsa. Para guru mengajar tulus tanpa berharap
suatu penghargaan dari siapapun sehingga dikatakan tanpa tanda jasa.
Namun sayangnya,
para guru atau pengajar kala ini nasibnya sungguh memprihatinkan. Seperti nasib
guru honorer yang kurang diperhatikan, rendahnya kualitas guru di Indonesia,
hingga guru yang acap kali menjadi “korban”.
Nasib guru honorer
Indonesia saat ini memang cukup memprihatinkan. Ada banyak guru honorer yang
sebenarnya sudah layak untuk diangkat menjadi guru tetap, nyatanya masih
berstatus honorer. Terkait kesejahteraannya pun juga tidak jauh beda. Banyak
guru honorer yang kurang dalam memperoleh kesejahteraan layak. Lagi-lagi
terkadang alasannya tidak ada anggaran. Ironis dikala ribuan buruh di seluruh
Indonesia yang mungkin hanya beberapa yang memiliki kompetensi baik,
mendapatkan upah minimum yang layak sedangkan ribuan guru di seluruh Indonesia
yang umumnya memiliki kompetensi yang baik justru upahnya jauh dibawah upah
minimum buruh. Padahal jika kita fikirkan, guru-lah yang mampu membentuk suatu
masyarakat karena guru menjadi ujung tombak kedua pembangun karakter seorang
manusia.
Rendahnya kualitas
guru di Indonesia juga patut menjadi sorotan. Saat ini kualitas guru di
Indonesia masih rendah. Ada beberapa guru yang kurang kompeten dalam
mengajarkan bidang pelajarannya sendiri. Sudah selayaknya pemerintah
memperhatikan kualitas para pengajar di Indonesia sebab dari merekalah suatu peradaban
bangsa dibangun. Jika kualitas gurunya rendah, jangan aneh jika kemudian suatu
peradaban bangsanya pun memiliki kualitas rendah. Hendaknya pemerintah sering
membuat pelatihan bagi para guru, training motivasi, hingga character building.
Sehingga nantinya tercipta kualitas guru yang baik sehingga mampu menciptakan
generasi muda bangsa yang baik pula.
Guru yang acap kali
menjadi “korban” apa maksudnya? Sekarang guru sering menjadi objek politik bagi
para penguasa. Seringkali guru diarahkan untuk mendukung suatu pihak politik
dan diiming-imingi sesuatu. Disaat gagal, para gurulah yang kemudian disalahkan
padahal sebenarnya memang bukan kesalahan mereka sendiri. Belum lagi dikala
adanya praktik kedisiplinan seorang guru kepada murid yang terkadang diplintir
sehingga mengesankan guru salah dalam hal tersebut. Niatnya mau ngasih efek
jera, jadinya kena efek boomerang. Sama seperti jika ada murid sebuah sekolah
yang kemudian berbuat suatu perbuatan tercela, kadang-kadang gurulah yang
terkena imbasnya. Guru dituding tidak mampu mendidik siswanya sehingga terjadi
hal yang demikian. Lagi-lagi, memang bukan salah dari seorang guru itu sendiri.
Di hari guru tahun
ini, semoga para pengajar di seluruh Indonesia semakin mendapatkan perhatian
dari pemerintah. Adanya peningkatan kualitas guru, diperatikannya para guru
honorer, hingga perlindungan terhadap para guru dimanapun bertugas. Sehingga
diharapkan dimasa mendatang, adanya guru yang berkompetensi dan mampu
menghadirkan para generasi penerus bangsa yang kompeten, berdaya saing,
sehingga mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik.
Engkau sebagai
pelita dalam Kegelapan
Engkau laksana embun
penyejuk dalam Kehausan
Engkau patriot
pahlawan Bangsa
Tanpa Tanda Jasa
SELAMAT HARI GURU 2013