Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Halo semuanya!

Alhamdulillah, hari ini gue bisa kembali bercerita lagi di blog kesayangan ini. Ohiya, masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang kayanya masih belom mau turun penyebarannya, tapi sudah mulai banyak pelonggaran dibeberapa kegiatan yang ada. Semoga kalian semua yang sudah beraktivitas kembali selalu diberikan kesehatan dan perlindungan, Aamiin. Kali ini gue masih #BerceritadariRumah mau sedikit cuap-cuap soal bulan Puasa dan Lebaran ditengah pandemi kemarin. Meskipun sekarang udah lewat sebulan dari Syawal, boleh lah tetep bahas soal Puasa dan Lebaran yang kayanya bakal dikenang selama hidup gue dan kalian juga.

Ramadhan 1441 Hijriah tahun ini dimulai pada 24 April 2020 atau bertepatan dengan hari Jumat. Biasanya kalau puasa pas jatuh di hari Jumat itu lumayan berat karena kudu Sholat Jumat sambil ngantuk-ngantuk denger khutbahnya. Tapi, awal Ramadhan tahun ini yang jatuh di Hari Jumat, masih sama dengan Jumat sebelumnya, dimana nggak ada Sholat Jumat. Sedih sih kalau dibilang, soalnya udah hampir selama 2 bulan sampai Ramadhan berakhir gue dan mungkin beberapa kalian nggak melaksanakan Sholat Jumat di Masjid dan mengganti dengan Sholat Dzuhur.

Ramadhan tahun ini memang rasanya spesial dibanding tahun sebelumnya. Semua kegiatan keagamaan terpusat di rumah, mulai dari Sholat Fardhu sampai Sholat Tarawih. (Sebuah pengakuan dari gue, dimana puasa tahun ini gue bisa lengkap Sholat Fardhunya hehehe). Mohon maap ya sebelumnya emang keimanan saya ini suka lemah. Tapi itulah hikmah dari Ramadhan ditengah pandemi, berhubung gaada kegiatan di luar rumah akhirnya ya lebih mudah mengatur diri termasuk urusan ibadah. Semoga bisa konsisten sih dibulan berikutnya, Aamiin! Ohiya, dibulan Ramadhan tahun ini gue juga bisa kembali penuh 30 malam Sholat Tarawih, bahkan secara berjamaah. Biasanya, Tarawih gue paling cuma setengahnya yang berjamaah, karena sibuk bukber dan males-malesan lainnya. Tapi ditahun ini karena dirumah aja sekeluarga, walhasil kita semua kudu ngikut Tarawih berjamaah setiap malamnya. Bahkan, gue sempet 2 kali jadi imam Tarawih. Kalau kata Nyokap, itung-itung latihan jadi imam rumah tangga hahaha.

Ramadhan tahun ini pula untuk pertama kalinya gue bisa menyelesaikan tadarus Al Quran yang biasanya mandek ditengah-tengah. Semacam ada target yang kudu dicapai dan manfaatin waktu-waktu luang, seperti setelah Subuh, setelah Ashar menjelang Maghrib, setelah Maghrib dan Tarawih. Ya meskipun emang tahun ini cuma nyelesain dari yang belom tuntas ditahun kemarin, tapi ya gapapalah ada sedikit kemajuan. Semua kegiatan di Ramadhan tahun ini berorientasi dengan keluarga. Untuk pertama kalinya setelah 4 tahun, gue bisa kembali sahur dan buka puasa bersama di rumah secara penuh. Bahkan, ditahun ini lengkap dengan adik gue yang terpaksa nggak bisa balik ke Malang buat nyelesain penelitiannya. Tahun-tahun sebelumnya, gue cuma bisa sahur dan bukber dihari-hari terakhir setelah pulang dari tanah rantau.

Tiga puluh hari Ramadhan berjalan, tibalah masuk ke bulan Syawal. Suasana lebaran tahun ini lumayan berbeda dibanding tahun sebelumnya. Biasanya, beberapa hari sebelumnya kita semua sibuk buat belanja baju lebaran sampai bahan masakan. Tahun ini, nggak ada baju lebaran yang baru. Tahun ini juga, kue-kue yang tersaji jumlahnya nggak banyak dibanding sebelumnya. Cukuplah untuk sekeluarga dan sedikit dibagi ke orang lain. Tahun ini juga, nggak tersaji ketupat di meja makan dan makanan pendamping lainnya cuma disiapkan secukupnya saja.

Malam Takbiran tahun ini gue lalui dengan penuh haru di Musholla dekat rumah. Bayangin, pertama kalinya Takbiran dalam suasana pandemi yang sebulan penuh gue nggak pernah ke Musholla untuk sholat apapun. Kalimat "Laa Illaha Illallahu wa Allahu Akbar" yang artinya "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar" terasa banget dimalam takbiran kemarin. Beneran selama pandemi, sehebatnya manusia semuanya tunduk dengan keadaan dan cuma Tuhan yang paling berkuasa. Lepas Takbiran, lanjut ke rumah Eyang gue yang jaraknya cuma 200 meteran untuk nyiapin tempat Sholat Idul Fitri besok paginya.

Hari Raya Idul Fitri dimulai dengan Sholat Ied berjamaah sekeluarga besar di rumah Eyang. Semuanya khidmat dan khusyuk Sholat Ied bareng-bareng. Tahun sebelumnya, biasanya kita Sholat ditempat yang berbeda. Om dan Tante yang biasanya mudik pun tahun ini memilih tetap di Jakarta. Eyang dan keluarga gue yang biasanya juga mudik ke Karanganyar, Jawa Tengah terpaksa untuk meniadakan tradisi tahunan ini. Suasana makin haru saat semua saling bersungkeman dan meminta maaf satu persatu. Lepas itu, satu persatu panggilan video mulai bermunculan untuk saling memaafkan. Unik, di tahun ini Eyang saling bermaafan dan bersilaturahim secara virtual dengan besan-besannya. Ada yang di Kuningan, Jawa Barat dan Ngawi, Jawa Timur. Semuanya dalam keadaan yang khidmat dan haru. Setelahnya kita langsung makan-makan dan kembali bersilaturahim virtual dengan saudara dan teman-teman.

Ramadhan tahun ini bener-bener ngajarin kita semua untuk kembali menjalankan ibadah dengan khusyuk dan sebenar-benarnya. Segala tradisi dan kebiasaan yang bukan sebuah kewajiban kita tinggalkan semuanya. Ramadhan tahun ini juga ngajarin kita untuk saling menguatkan, mulai dari keluarga hingga teman-teman yang saling berjauhan. Ramadhan tahun ini juga ada banyak orang-orang baik yang saling mengirimkan hadiah dan makanan terutama menjelang Lebaran. Ramadhan tahun ini rasanya lebih istimewa dibanding tahun sebelumnya.

Tak cuma Ramadhan, Idul Fitri ditahun ini tentu juga punya makna yang lebih dalam dari biasanya. Semuanya berkumpul, merayakan bersama keluarga, meskipun beberapa dengan cara yang berbeda. Kita yang dekat, menikmati Sholat Idul Fitri dan berkumpul dengan keluarga bersama-sama. Sedangkan mereka yang berjauhan, merayakan Idul Fitri dengan bantuan panggilan suara atau video. Memang berbeda, tapi sedikit banyak mengobati kerinduan. Tapi, semua bermakna yang sama, saling bermaafan, mendoakan, dan bersilaturahim. Meskipun tanpa pulang kampung, mereka yang jauh tetap terasa dekat. Doa yang terbaik turut terucap bagi kita semuanya.

Untuk semua pembaca, semoga kita bisa memaknai Ramadhan dan Idul Fitri ditahun ini untuk pembelajaran ditahun depan. Semoga kita semua juga bisa kembali dipertemukan di Ramadhan dan Syawal 1442 Hijriah tahun 2021!

Taqabbalallahu Minna wa Minkum
Mohon maaf lahir bathin

Wassalammualaikum!