MANDELA: Anti-Apartheid dan Keteladanan
Assalammualaikum.
Salam
sejahtera bagi kita semuanya.
Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan |
Sebuah
kabar duka hadir hari ini. Seorang pejuang anti-apartheid dan juga tokoh
perdamaian Afrika Selatan bahkan inspirator perdamaian dunia meninggal dunia.
Mantan presiden African National Congress (Kongres Nasional Afrika) yang
kemudian menjadi presiden Afrika Selatan dan juga penerima penghargaan Nobel
Perdamaian Dunia berpulang.
Nelson
Rolihlahla Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan pada 18 Juli 1918. Mandela
lahir dikeluarga politisi dimana ayahnya sempat menjadi seorang kepala suku.
Mandela pun juga merupakan anak dari keluarga yang taat akan agama. Mandela
bahkan sempat disekolahkan di sekolah Methodist setempat. Pada tahun 1950,
Mandela menjadi Eksekutif Nasional ANC dan dimulailah gerakan Anti-apartheid.
Ia sering kali berkampanye dan berorasi diseluruh Afrika menentang pengekangan
hak-hak masyarakat pribumi terhadap kaum kulit putih. Karena aksinya pula,
Mandela acap kali bolak-balik masuk penjara.
Pada
tahun 1964, Mandela divonis penjara seumur hidup. Mandela sebelumnya ditahan di
Pretoria namun kemudian dipindahkan ke Pulau Robben hingga 18 tahun kemudian.
Selama dipenjara, Ia bersama tahanan lainnya sering kali berdialog dan
berdiskusi membahas berbagai macam hal. Walaupun Mandela seorang penganut
kristen taat dan rajin menghadiri Misa Minggu, Ia juga belajar mengenai Islam.
Sampai pada tahun 1990, Mandela dibebaskan dari penjara.
Jalan
panjang mengakhiri politik apartheid berlangsung setelah Mandela bebas.
Beberapa upaya diplomasi dilakukan seperti dialog dan perundingan. Akhir
perjuangan ini tiba dengan diselenggarakannya pemilu demokratis pertama di
Afrika Selatan tahun 1994. Pada pemilu tersebut, ANC berhasil memenangkan
pemilu dan membawa Mandela menduduki kursi presiden Afrika Selatan pertama
hasil demokrasi. Mandela dilantik sebagai presiden pada 10 Mei 1994 dan
pelantikannya dihadiri oleh 4000 tamu yang terdiri dari berbagai pemimpin dunia
serta masyarakat Afsel itu sendiri. Pelantikannya pun disaksikan milyaran orang
diseluruh dunia.
Disaat
Mandela menjabat sebagai presiden, Ia terlibat dalam pendirian Truth and Reconciliation
Commission (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi) dan mengusut kasus-kasus
apartheid dimasa lalu. Mandela pun sukses membangun hubungan baik antar kulit
putih dan kulit hitam. Ia pun sukses meningkatkan kesejahteraan di Afrika
Selatan dan membangun hubungan baik antar negara di dunia. Bahkan Mandela
sempat diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Gerakan Non Blok pada tahun 1998
dan menyindir pemerintah Israel atas terhambatnya perdamaian Israel-Palestina.
Bahkan Mandela pernah meminta Soeharto untuk menarik pasukan Indonesia dari
Timor Timur.
Pada
tahun 1999, Ia memilih untuk tidak melanjutkan jabatannya sebagai presiden
untuk lima tahun berikutnya, dan memilih wakilnya untuk menggantikan posisinya.
Setelah itu Ia pensiun. Semasa pensiun, dirinya masih aktif dalam perjuangan
anti-rasisme dan memperjuangkan perdamaian di segala bidang. Pada usianya
ke-85, Mandela menyatakan pensiun dari masa pensiun. Ia kerap kali bolak balik
masuk rumah sakit dan berulang kali dinyatakan kritis. Namun hari ini, seorang
pejuang anti-apartheid dan pejuang perdamaian dunia itu harus mengakhiri
perjuangannya.
"Kami, rakyat Afrika Selatan, menyatakan kepada seluruh
negeri dan dunia: Bahwa Afrika Selatan adalah milik
semua orang yang tinggal didalamnya, hitam dan putih,
dan tak satu pemerintahan pun yang dapat mengklaim
kekuasaan kecuali berdasarkan keinginan rakyat"
Pembukaan Piagam Perdamaian
Sekian.
Rest In Peace Nelson Mandela.
You Are a Hero for Our World.
sumber: Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas