Selasa, 18 Juni 2013

Assalammualaikum.
Selamat berjumpa lagi.

Kali ini gue mau menampilkan hasil reportase tentang jalur pantura yang gue amati Sabtu dan Minggu lalu. 
Check This Out!

Siapa yang tidak mengenal jalur pantura? Jalur yang terletak di utara pulau Jawa ini merupakan jalur yang sentral dalam distribusi barang dan kegiatan perekonomian pulau Jawa bahkan nasional. Jalur pantura terbentang dari Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur ini juga merupakan jalan nasional 1. Namun, yang akan dibahas kali ini adalah jalur pantura Jawa Barat tepatnya dari gerbang tol Cikampek hingga Cirebon. Jalur pantura ini merupakan jalur terpadat saat musim mudik lebaran dikarenakan jalur ini menghubungkan Pulau Sumatera, dan Jakarta dengan kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Pulau Bali. Pada hari biasa, jalur ini dilalui sekitar 20.000 – 70.000 kendaraan.

Namun kondisi jalur pantura memprihatinkan. Berdasarkan pemantauan pada Sabtu (15/5), dua bulan jelang Idul Fitri dan juga musim mudik lebaran, masih banyak jalan yang berlubang. Tidak hanya itu, beberapa proyek perbaikan jembatan masih ada yang dikerjakan bahkan masih ada yang baru dimulai. Di beberapa titik seperti di Subang dan Indramayu, masih ada proyek pengecoran jalan dan juga pengaspalan jalan. Di jalur pantura masih ada pula pengerjaan pembentukan median / pembatas jalan. Itulah yang menyebabkan jalur pantura saat ini mengalami kemacetan di beberapa titik hingga beberapa kilometer.

Perlu diketahui, tahun ini Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan anggaran 1,2 trilyun rupiah untuk biaya perbaikan dan perawatan jalur pantura. Anggaran yang cukup besar itu nampaknya tidak menjadi jaminan awetnya aspal dan jembatan pantura. Beberapa bulan setelah musim mudik saja, banyak jalan yang sudah rusak dan berlubang. Tidak hanya itu, lampu-lampu jalanan pun hanya sebagai hiasan saja pada malam hari karena sudah tidak menyala. Entah tidak menyala ataupun memang tidak dinyalakan.

Ironisnya lagi, perbaikan di sepanjang jalur pantura selalu tidak selesai. Sekalinya selesai, sudah menjelang lebaran yakni 7 sampai 3 hari jelang lebaran saat volume kendaraan mulai meningkat. Jangan harap juga jalur pantura mulus pada saat musim lebaran. Karena pengerjaannya yang serba dikebut, perbaikan terkesan asal-asalan. Lubang ditambal, namun tercipta gundukan aspal yang tidak rata. Tidak hanya itu, pelapisan kembali jalur pantura menyebabkan jalur pantura bertambah ketebalannya yang memungkinkan terjadinya kecelakaan bagi pemudik sepeda motor.

Seharusnya, pemerintah kita lebih konsen terhadap jalur urat nadi pulau Jawa ini. Pemeliharaan jalur pantura lebih dioptimalkan dibanding perbaikan jalur ini. Salah satu contohnya, pemilihan aspal dengan kualitas terbaik dan tahan lama. Pembuatan tol Trans Jawa bukan merupakan solusi, tapi hanya sebagai alat cuci tangan pemerintah terhadap jalur pantura. Seperti pembangunan tol Kanci – Pejagan yang kemudian menjadikan jalur pantura Cirebon – Brebes tidak terurus dan mulai ditinggalkan kendaraan. Karena sesungguhnya, mudik sudah bukan fenomena asing di negara ini dan pantura salah satu saksi bisu aktivitas tahunan ini.

Dusun Puhun, Kecamatan Garawangi
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
16 Juni 2013

FAUZAN BERCERITA . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates