Reportase Jalur Pantura Jawa Barat
Assalammualaikum.
Selamat berjumpa lagi.
Kali ini gue mau menampilkan hasil reportase tentang jalur pantura yang gue amati Sabtu dan Minggu lalu.
Check This Out!
Siapa
yang tidak mengenal jalur pantura? Jalur yang terletak di utara pulau Jawa ini
merupakan jalur yang sentral dalam distribusi barang dan kegiatan perekonomian
pulau Jawa bahkan nasional. Jalur pantura terbentang dari Merak, Banten hingga
Banyuwangi, Jawa Timur ini juga merupakan jalan nasional 1. Namun, yang akan
dibahas kali ini adalah jalur pantura Jawa Barat tepatnya dari gerbang tol
Cikampek hingga Cirebon. Jalur pantura ini merupakan jalur terpadat saat musim
mudik lebaran dikarenakan jalur ini menghubungkan Pulau Sumatera, dan Jakarta
dengan kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Pulau Bali. Pada hari
biasa, jalur ini dilalui sekitar 20.000 – 70.000 kendaraan.
Namun
kondisi jalur pantura memprihatinkan. Berdasarkan pemantauan pada Sabtu (15/5),
dua bulan jelang Idul Fitri dan juga musim mudik lebaran, masih banyak jalan
yang berlubang. Tidak hanya itu, beberapa proyek perbaikan jembatan masih ada
yang dikerjakan bahkan masih ada yang baru dimulai. Di beberapa titik seperti
di Subang dan Indramayu, masih ada proyek pengecoran jalan dan juga pengaspalan
jalan. Di jalur pantura masih ada pula pengerjaan pembentukan median / pembatas
jalan. Itulah yang menyebabkan jalur pantura saat ini mengalami kemacetan di
beberapa titik hingga beberapa kilometer.
Perlu
diketahui, tahun ini Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan anggaran 1,2
trilyun rupiah untuk biaya perbaikan dan perawatan jalur pantura. Anggaran yang
cukup besar itu nampaknya tidak menjadi jaminan awetnya aspal dan jembatan
pantura. Beberapa bulan setelah musim mudik saja, banyak jalan yang sudah rusak
dan berlubang. Tidak hanya itu, lampu-lampu jalanan pun hanya sebagai hiasan
saja pada malam hari karena sudah tidak menyala. Entah tidak menyala ataupun
memang tidak dinyalakan.
Ironisnya
lagi, perbaikan di sepanjang jalur pantura selalu tidak selesai. Sekalinya
selesai, sudah menjelang lebaran yakni 7 sampai 3 hari jelang lebaran saat
volume kendaraan mulai meningkat. Jangan harap juga jalur pantura mulus pada
saat musim lebaran. Karena pengerjaannya yang serba dikebut, perbaikan terkesan
asal-asalan. Lubang ditambal, namun tercipta gundukan aspal yang tidak rata. Tidak
hanya itu, pelapisan kembali jalur pantura menyebabkan jalur pantura bertambah
ketebalannya yang memungkinkan terjadinya kecelakaan bagi pemudik sepeda motor.
Seharusnya,
pemerintah kita lebih konsen terhadap jalur urat nadi pulau Jawa ini.
Pemeliharaan jalur pantura lebih dioptimalkan dibanding perbaikan jalur ini.
Salah satu contohnya, pemilihan aspal dengan kualitas terbaik dan tahan lama.
Pembuatan tol Trans Jawa bukan merupakan solusi, tapi hanya sebagai alat cuci
tangan pemerintah terhadap jalur pantura. Seperti pembangunan tol Kanci –
Pejagan yang kemudian menjadikan jalur pantura Cirebon – Brebes tidak terurus
dan mulai ditinggalkan kendaraan. Karena sesungguhnya, mudik sudah bukan
fenomena asing di negara ini dan pantura salah satu saksi bisu aktivitas
tahunan ini.
Dusun Puhun, Kecamatan Garawangi
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
16 Juni 2013