Inilah Kami, Veinte52
Ini menceritakan tentang sebuah perjalanan di salah satu sekolah menengah pertama di daerah Jakarta Timur. Sekolah itu adalah SMP Negeri 20 Jakarta yang terletak di Komplek Angkatan Darat Bulak Rantai.
Berawal dari bulan Juli 2009, sekitar 350 lebih siswa terdaftar di SMP tersebut. Mereka semua terbagi kedalam 9 kelas. Setelah mengalami Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) selama 3 hari, semuanya kemudian mendapat kelas yang akan ditempati selama 1 tahun. Singkat cerita, semua kelas sudah memiliki nama mereka masing-masing, seperti Sevonative, Ketupat, Kejuge, Exgrose, dan lain-lain. Perjalanan di masa 2009/2010 diwarnai oleh Duka Cita. Salah seorang siswa, Fikih Akbar Faresi meninggal dunia. Dia meninggal setelah berjuang dengan penyakit Demam Berdarah yang ia alami. Kelas 7A yang paling berduka dan merasa kehilangan. Dari 40 siswa, hilanglah 1.
Tidak terasa, perjalanan 1 tahun dilewati. Tiba waktunya menerima rapor dan kemudian naik ke kelas 8. Formasi semuanya berubah. Selain itu, ada siswa yang keluar dan ada pula yang masuk. Kelas 8 adalah saat dimana kami mulai belajar di pagi hari setelah di kelas 7 kami harus belajar pada siang hari. Di kelas 8 pula-lah kami kemudian memiliki adik kelas dan sekaligus kakak kelas. Saat inilah, beberapa siswa mulai mendapatkan amanah di beberapa ekstrakulikuler, dan juga OSIS. Tanpa disengaja, ada sebuah nama baru yang melekat di kami semua, yakni CASASARDU. Nama itu merupakan gabungan dari nama-nama kelas pada waktu itu, yakni:
Berawal dari bulan Juli 2009, sekitar 350 lebih siswa terdaftar di SMP tersebut. Mereka semua terbagi kedalam 9 kelas. Setelah mengalami Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) selama 3 hari, semuanya kemudian mendapat kelas yang akan ditempati selama 1 tahun. Singkat cerita, semua kelas sudah memiliki nama mereka masing-masing, seperti Sevonative, Ketupat, Kejuge, Exgrose, dan lain-lain. Perjalanan di masa 2009/2010 diwarnai oleh Duka Cita. Salah seorang siswa, Fikih Akbar Faresi meninggal dunia. Dia meninggal setelah berjuang dengan penyakit Demam Berdarah yang ia alami. Kelas 7A yang paling berduka dan merasa kehilangan. Dari 40 siswa, hilanglah 1.
Tidak terasa, perjalanan 1 tahun dilewati. Tiba waktunya menerima rapor dan kemudian naik ke kelas 8. Formasi semuanya berubah. Selain itu, ada siswa yang keluar dan ada pula yang masuk. Kelas 8 adalah saat dimana kami mulai belajar di pagi hari setelah di kelas 7 kami harus belajar pada siang hari. Di kelas 8 pula-lah kami kemudian memiliki adik kelas dan sekaligus kakak kelas. Saat inilah, beberapa siswa mulai mendapatkan amanah di beberapa ekstrakulikuler, dan juga OSIS. Tanpa disengaja, ada sebuah nama baru yang melekat di kami semua, yakni CASASARDU. Nama itu merupakan gabungan dari nama-nama kelas pada waktu itu, yakni:
CLEOVATION
ACCOUNT
SPECTHREE
ASTEROID
SHERLOTE
ACHT-ZES
REXEIGHTVEN
DEFORAS
UNIVEN
Saat semester 2, muncullah sebuah nama yang kelak jadi identitas kami semua yakni VEINTE. Dan di akhir semester 2, beberapa anak berkumpul dan kemudian mencetuskan program-program di kelas 9. Disitulah tercetus ide Almamater dan Buku Tahunan yang walau kemudian cuma Almamater yang berhasil di-gol-kan.
Akhirnya kelas 9 tiba. Formasi berubah lagi. Ada yang masuk dan ada yang keluar. Tetap dengan 9 kelas. Tindak lanjut dari perkumpulan kala akhir semester 2, terbentuklah sebuah Panitia kelas 9. Panitia ini kemudian yang mengkoordinir Almet, dan juga BT. Nama Veinte kemudian fix jadi nama angkatan kami. Identitas kelas pun kembali berubah.
EL NINO
SPACENT
NUEVETRES
SEMPAK
SCONIF
TICASONIX
CAFFEIN
RECLANIGHT
HYDESTYNE
Saat semester 2, makin dekat dengan UN. Pengurusan almet pun semakin kenceng. Karena target kami, sebelum UN masalah almet sudah selesai. Supaya jelang UN ya fokus urusin UN bukan yang lain. Ide untuk ke Jogja pun juga mulai tercetus di semester 2. Hingga kemudian hal yang ditunggu tiba, yakni Ujian Nasional. UN berjalan 4 hari dan berhasil lancar.
Setelah UN kelar, selang beberapa waktu Almamater Veinte jadi dan kemudian acara VGJ2012 pun terselenggara. Setelah VGJ dilaksanakan, tanggal 2 Juni tiba saatnya Pengumuman Kelulusan UN. Dari 359 siswa Veinte, 100 persen dinyatakan lulus dengan NEM yang bervariasi dan membanggakan.
Dari hasil NEM itulah yang membawa kami semua ke sekolah lanjutan yang beragam dan berbeda-beda. Tersebar dimana-mana. Baik SMA ataupun SMK. Baik Reguler maupun Standar Internasional. Baik Negeri maupun Swasta. Sebut saja seperti SMA 48, SMA 14, SMA 62, SMA 67, SMA 104, SMA 51, SMA 39, SMA 99, SMA 105, SMA 68, SMA 42, SMA 9, hingga SMAN U MH Thamrin dan masih banyak lagi.
Dan hari ini, 6 Juni 2013. Tepat 1 tahun lalu. 359 orang Veinte resmi dilepas oleh Kepala Sekolah. Dilepas untuk kemudian melanjutkan studi dan sekolah ke yang lebih tinggi. Dilepas untuk kemudian menjadi pelajar yang lebih baik lagi. Dilepaskan seragam putih biru dan dipakaikan seragam putih abu-abu. Memang, pelepasan kami bukanlah sebuah acara yang megah dan wow. Tapi semua kenangan selama 3 tahun, yang menjadikan pelepasan itu berkesan.
"Berikan senyuman, tuk sebuah perpisahan.
Kenanglah sahabat, kita untuk selamanya"
"Betapa bahagianya, punya banyak teman betapa senangnya
Betapa bahagianya, dapat saling menyayangi"
"A friend is one that knows you as you are, understands where you have been, accepts what you have become, and still, gently allows you to grow" -William Shakespeare