Sabtu, 27 Agustus 2011

Hai semuanya. Pakabar? Alhamdulillah..
Masih berpuasakah kalian semuaa?? Insya Allah..

well, hari ini gw mau nge-post tentang Mudik. Ya mudik. kegiatan rutin yang selalu dilakukan penduduk kota besar saat Lebaran untuk mengunjungi sanak saudaranya di Kampung Halaman.. Bahkan kini mudik menjadi sebuah tradisi yang tidak bisa dilepaskan dari Masyarakat Indonesia.
Tapi kali ini yg mau gw angkat bukan tentang arti atau definisi mudik itu sendiri. Melainkan, kesemrawutan dan kepadatan yang terjadi setiap tahun dikala mudik berlangsung. oke.. check it out~

1. Kemacetan
yap, sudah bagaikan pasangan. Diakala mudik pastilah selalu macet! Kemacetan ini terjadi karena banyaknya kendaraan yang tumpah di jalur mudik. Belum lagi karena adanya jalan rusak, kecelakaan, pasar tumpah, dan bermacam-macam penyebab lainnya.
2. Kecelakaan
Tidak bisa kita pungkiri, angka kecelakaan di Indonesia cukup tinggi. Apalagi disaat Mudik ini. Setiap hari bisa belasan hingga puluhan pemudik yang meninggal dunia akibat kecelakaan. Penyebabnya pun beragam. Dari hilangnya konsentrasi, kelelahan, jalan rusak, dan juga ugal-ugalan.
3. Polusi Udara
Memang tanpa kita sadari, polusi merupakan salah satu dampak saat mudik berlangsung.Semakin banyak kendaraan yg mudik, semakin menambah zat polutan di muka bumi ini. Akibatnya adalah debu, dan polusi

Setelah gw fikir-fikir. ada beberapa solusi yang bisa gua ungkapin dan Insya Allah bermanfaat!

Selama ini, para pemudik memilih untuk berangkat mudik pada beberapa hari sebelum Lebaran. Alasannya adalah hendak berlebaran di kampung. Saya harap, para pemudik kenapa tidak memilih mudik setelah Idul Fitri (Hari H atau H+1). Padahal setiap saya mudik pada H+1 lalu lintas cenderung lebih lancar. Selain itu kita tetap tidak kehausan atau kelaparan karena sudah tidak berpuasa.

Kemudian, Jalur Pantura sebenarnya sudah tidak mampu menampung para pemudik. Ribuan kendaraan memadat Pantura setiap jamnya, Kalau 1 hari = 24 Jam, dan 1 Jam = 1.000 kendaraan. maka dalam sehari bisa 12.000 kendaraan atau bahkan lebih yang memsuki Pantura. Perlu adanya jalur lain untuk memecah kepadatan di Pantura. gw rasa pembangunan Tol Trans Jawa justru akan mematikan jalur Pantura, bukan mengurangi kepadatan Pantura. gw rasa perlulah kita membuat Jalur Tengah Pulau Jawa untuk meminimalisir kemcetan. Sehingga nantinya, Cikampek akan menjadi pemecah arus Mudik seperti Kota Metro di Lampung. Sehingga nanti Cikampek adalah titik pemecah arus mudik. Jalur utara untuk kota-kota di Utara Jawa. Jalur Tengah untuk kota-kota di Tengah Pulau Jawa. dan Selatan untuk kota-kota di Selatan Jawa.

Kemudian, kita perlu membangun sarana transportasi massal yang nyaman agar para Pemudik lebih memilih menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Hal ini akan meminimalisir kemacetan yang ada selama ini.

Terakhir gw mau ngasih Link untuk mengetahui Info Arus Mudik 2011:
1. www.rttmc-hubdat.web.id
2. www.lantas.polri.go.id
3. www.lewatmana.com
4. www.jasamargalive.com

Sekian postingan gw hari ini. Semoga bermanfaat.
Bagi yang hendak atau sedang Mudik. Selamat Jalan dan Hati-hati di Perjalanan. Serta banyak bersabar!
Sekian. Wassalam

FAUZAN BERCERITA . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates