Minggu, 12 April 2020

Assalammualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Halo semua!

Setelah sekian lama gue berdiam dari blog satu-satunya ini, gue muncul untuk kembali bercerita. Disaat kondisi yang lagi pandemi Covid-19 ini, gue mau mulai ngeramein blog ini dan mudah-mudahan bisa bikin kalian yang baca ikut senang (geer) dan sekaligus mengisi waktu ditengah Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB di Jakarta. So, selama masa pandemi gue akan kembali bercerita dalam #BerceritaDariRumah

Cerita pertama di tahun ini, gue bakalan ngebahas soal tahun 2019 kemaren. Sebenernya postingan ini udah gue siapin diakhir tahun, cuma karena gue harus mempersiapkan ujian skripsi (AKHIRNYA!) dan urusan ini itu barudah cerita ini gue munculin saat ini. Tahun 2019 buat gue banyak ngasih torehan catatan dengan beragam warna. Ditahun kemarin, banyak hal yang bikin gue  ketawa, sedih, haru, bahkan emosi. Bagi gue, tahun kemaren rasanya lebih berat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Entah menurut kalian semua, ngerasa hal yang sama atau engga.

Baiklah.
kembali dipertemukan

Pertama-tama, gue mau cerita soal pertemuan. Tahun kemarin, banyak banget orang yang gue temui beserta segala pertemuan yang menyertai. Tapi ditahun kemarin, ada beberapa orang yang gue temui setelah sekian lama nggak pernah ketemu. Lengkap dengan cerita pertemuannya. Itulah kenapa gue menyebut kembali dipertemukan

Awal tahun, gue ketemu sama temen yang gue kenal dari sosial media sebelum gue kuliah. Sebelum gue cabut ke Malang waktu itu, gue sempet ketemu dan selepasnya cuma berkontak lewat media sosial aja. Sempet sih rencana mau ketemu lagi kalo gue balik ke Jakarta, tapi sampe temen gue ini lulus kuliah gapernah ketemu. Diawal tahun lalu, gue kembali ketemu dia dalam kondisi gue yang akan berkutat dengan skripsi sedangkan dia sudah lulus dan bekerja di salah satu pabrik di Jakarta Barat. Obrolan yang dulunya cuma sebatas kuliah, tugas, berubah jadi cerita pengalaman seorang fresh graduate dan perjuangannya mencari kerja. Buat ketemu dia aja, gue kudu nunggu pulang kerja dan gabisa ngobrol panjang karena malemnya gue harus balik lagi ke rumah. Dari dia, akhirnya gue dapet banyak pelajaran dan lebih bersyukur dengan segala drama perjalanan yang gue rasain di tahun 2019 kemaren. Gue juga belajar untuk tetap jaga hubungan yang baik meskipun pernah ada jeda sebelumnya.

Diawal tahun juga, gue ketemu lagi dengan dua temen deket sejak SMA. Gue nyebut mereka #TemanJakarta 😁. Sebenernya, kita hampir selalu ketemu setiap tahun, cuma belakangan guenya yang gak pernah bisa buat ikut. Ya akhirnya berhasil ketemu lagi meskipun gue datengnya telat hahaha. Pertemuan yang awalnya cuma makan-makan berlanjut ke ngobrol banyak hal, termasuk hal-hal yang sifatnya pribadi dan rahasia. Dari situ, akhirnya kita saling cerita banyak hal dan ditutup dengan menikmati malamnya Jakarta bertiga sambil jalan kaki. Sebuah catatan diakhir pertemuan, saat salah satu temen gue bilang "Terimakasih, udah mau cerita" dan selepas itu kita pulang masing-masing. Sebenernya, setelah itu salah satu diantara kita wisuda di UI tapi sayangnya gue nggak bisa dateng, tapi tenang ajaa ada fotonya HAHA.
Say hi to my #TemanJakarta


Masih di bulan Januari, gue ketemu sama dua orang guru yang pernah ngajarin pas waktu SMP yaitu Bu Dastri dan Pak Rachmat. Waktu itu gue lagi nganter adek gue ke Stasiun Gambir bareng nyokap, dan mereka lagi nganter anaknya yang mau kuliah juga di Malang. Mungkin itu gue baru ketemu lagi setelah hampir 7 tahun lulus dari masa Putih Biru. Akhirnya disitu gue ngobrol-ngobrol banyak hal, bicarain soal aktivitas selama gue kuliah termasuk pencapaian-pencapaian apa aja selama ini yang udah didapetin sambil sesekali nostalgia masa-masa dulu di sekolah. Pada akhrnya, mereka berdua mendoakan yang terbaik buat gue sekaligus nitipin anaknya yang juga satu kampus tapi beda angkatan 3 tahun. Dan belum lama ini, beliau ngontak gue nanyain kabar dan kondisi Malang ditengah Covid sekaligus ngasih tau kalau anaknya juga akhirnya pulang ke Jakarta selama masa pandemi.

Terakhir di bagian ini adalah waktu gue ke Surabaya bulan Maret tahun lalu. Awalnya gue kesana buat main aja karena sumpek di Malang sekalian manfaatin weekend. Tadinya gue mau berangkat sendiri, tapi kemudian temen gue Fakhri mau ikutan dan akhirnya kita boncengan. Nggak lama kita jalan, temen gue beserta pacarnya (sebut saja Aji dan Mytha) ikut menyusul ke Surabaya. Singkat cerita, disana kita-kita ngobrol dan ngopi disalah satu tempat dan awalnya cuma beberapa aja. Sampai akhirnya semakin malam, semakin rame juga yang dateng dan ikut main. Ohiya, semuanya temen-temen gue waktu SMA. Bahkan beberapa orang kita chat dadakan untuk dateng dan berhasil ketemu dan beberapa nggak pernah gue temuin selama gue main ke Surabaya (seenggaknya setahun sekali lah). Setelah berpindah-pindah tempat, kita standby di salah satu tempat dan main kartu sampai jam 2 pagi. Gue nyebutnya, Reuni Patas Jatim.
Reuni Patas Jatim


Sebenernya masih banyak pertemuan-pertemuan lainnya sepanjang 2019 kemaren. Sayangnya, gue agak lupa mana aja yang kembali dipertemukan alias udah nggak ketemu lama sebelumnya. Beberapa pertemuan dengan orang-orang lama bikin gue seneng. Seneng karena bisa ketemu lagi, seneng karena bisa ngobrol banyak lagi, dan seneng bisa tahu kabar masing-masing.

Gue percaya pada sebuah kutipan:
 "Percayalah, bahwa Tuhan tidak pernah salah dalam mempertemukan"

Dan kemudian gue juga percaya kalau Tuhan pasti punya maksud ketika harus kembali dipertemukan dengan beberapa orang. Orang-orang yang mungkin pernah ada di masa lalu kita, walaupun beberapanya mungkin pernah menyakiti kita juga.

Bagian berikutnya dari 2019 Rewind bakal gue lanjutin di postingan selanjutnya.
Terimakasih buat semua yang membaca
Suwun!

FAUZAN BERCERITA . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates