Kamis, 22 Mei 2014

           
           Bagaimana part keduanya? Nah sekarang dilanjut ke part ketiga. Di part ketiga ini akan menceritakan bagaimana perjalanan di Bali pada hari pertama. Waktu Subuh menurut jam tangan sudah tiba, gue dan keluarga langsung mandi di toilet SPBU dan langsung sholat Subuh. Sekiranya jam 6 pagi, kita langsung jalan lagi. Kemana? Tujuan kita langsung ke Tanah Lot. Tapi kita sebelumnya makan dulu di daerah Jembrana. Selepas makan pagi, gue terlalu malas untuk menikmati perjalanan dan akhirnya tidur. Ditengah jalan, tiba-tiba macet. Oh ternyata, ada perbaikan jalan. Lebih tepatnya sih bangun jembatan layang gitu. Yaudahlah. Ternyata jam 12 siang sampai juga di Tanah Lot.


Tanah Lot, Tabanan, Bali
            Tanah Lot ini salah satu objek wisata andalan di Bali. Tanah Lot ini letaknya di Kediri, Tabanan. Menurut informasi dari Wikipedia, Tanah Lot ini terdapat dua buah pura yang terletak diatas dua buah batu besar. Nah, pura Tanah Lot ini dibangun oleh Danghyang Nirartha yang merupakan seorang brahmana penyebar agama Hindu di Bali. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

            Setelah ternyata baterai kamera habis, kita semua langsung pergi ke Denpasar. Disana kita mau cari penginapan untuk beristirahat. Ohiya, kita sebelumnya makan dulu di sebuah warung Padang di Kota Denpasar. Dan buat diketahui aja, cari makanan Halal di sana tuh susah. So, cari yang pasti-pasti aja macam warung Padang. Entah cari aman atau rasis ya hehehehe lupakan. Setelah makan siang akhirnya mencari lah penginapan. Ada kali dua tiga penginapan disambangi, tapi akhirnya memilih di Hotel Lingsar di daerah dekat Pasar Badung, Denpasar. Sampai disana, langsunglah tidur-tidur dan santai-santai.

            Malam-malam, ibu mengajak ke Jimbaran. Difikir mau makan malam kan, ternyata cuma sekedar datang dan liat-liat doang. Ohiya, pas kita mau ke Jimbaran, kita lewat Jalan Tol Bali Mandara. Ada yang tau jalan tol itu? Jalan Tol Bali Mandara adalah sebuah jalan tol yang baru diresmikan pada pertengahan 2013 kemarin. Jalan tol ini dibangun untuk melancarkan arus lalu lintas jelang KTT APEC 2013 yang diselenggarakan di Nusa Dua. Nah jalan tol ini menghubungkan Nusa Dua-Bandara Internasional Ngurah Rai-Tanjung Benoa. Panjang jalan tol ini sekitar 12,7 kilometer. Jalan tol ini keren deh. Ini pertama dan satu-satunya jalan tol yang dibangun diatas laut. Gacuma kendaraan roda empat keatas aja yang bisa lewat, sepeda motor pun bisa. Karena kemarin lewat sana pas malam hari, wah angin lautnya berasa banget. Untuk pengendara motor kudu hati-hati lewat sana.

            Karena cuma mau lihat-lihat doang, kita tidak lama di Jimbaran. Malam udah makin larut dan kita juga yang belum istirahat seharian akhirnya balik ke hotel. Sampai di hotel, kita sekeluarga langsung menikmati malam pertama di Bali. Eits, ini bukan akhir. Masih panjang cerita selama di Bali. Tunggu edisi keempatnya. Terimakasih sudah membaca edisi pertama sampai ketiga ini. 

FAUZAN BERCERITA . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates