3000 Kilometer Part 3
Bagaimana part keduanya? Nah sekarang
dilanjut ke part ketiga. Di part ketiga ini akan menceritakan bagaimana
perjalanan di Bali pada hari pertama. Waktu Subuh menurut jam tangan sudah
tiba, gue dan keluarga langsung mandi di toilet SPBU dan langsung sholat Subuh.
Sekiranya jam 6 pagi, kita langsung jalan lagi. Kemana? Tujuan kita langsung ke
Tanah Lot. Tapi kita sebelumnya makan dulu di daerah Jembrana. Selepas makan
pagi, gue terlalu malas untuk menikmati perjalanan dan akhirnya tidur. Ditengah
jalan, tiba-tiba macet. Oh ternyata, ada perbaikan jalan. Lebih tepatnya sih
bangun jembatan layang gitu. Yaudahlah. Ternyata jam 12 siang sampai juga di
Tanah Lot.
Tanah Lot, Tabanan, Bali |
Tanah
Lot ini salah satu objek wisata andalan di Bali. Tanah Lot ini letaknya di Kediri,
Tabanan. Menurut informasi dari Wikipedia, Tanah Lot ini terdapat dua buah pura
yang terletak diatas dua buah batu besar. Nah, pura Tanah Lot ini dibangun oleh
Danghyang
Nirartha yang merupakan seorang brahmana penyebar agama Hindu di Bali. Pada
saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para
pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa
Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia
menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya
memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan
membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga
pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk
jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna
hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra.
Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi
pengikut Danghyang Nirartha.
Setelah
ternyata baterai kamera habis, kita semua langsung pergi ke Denpasar. Disana
kita mau cari penginapan untuk beristirahat. Ohiya, kita sebelumnya makan dulu
di sebuah warung Padang di Kota Denpasar. Dan buat diketahui aja, cari makanan
Halal di sana tuh susah. So, cari yang pasti-pasti aja macam warung Padang.
Entah cari aman atau rasis ya hehehehe lupakan. Setelah makan siang akhirnya
mencari lah penginapan. Ada kali dua tiga penginapan disambangi, tapi akhirnya
memilih di Hotel Lingsar di daerah dekat Pasar Badung, Denpasar. Sampai disana,
langsunglah tidur-tidur dan santai-santai.
Malam-malam,
ibu mengajak ke Jimbaran. Difikir mau makan malam kan, ternyata cuma sekedar
datang dan liat-liat doang. Ohiya, pas kita mau ke Jimbaran, kita lewat Jalan
Tol Bali Mandara. Ada yang tau jalan tol itu? Jalan Tol Bali Mandara adalah
sebuah jalan tol yang baru diresmikan pada pertengahan 2013 kemarin. Jalan tol
ini dibangun untuk melancarkan arus lalu lintas jelang KTT APEC 2013 yang
diselenggarakan di Nusa Dua. Nah jalan tol ini menghubungkan Nusa Dua-Bandara
Internasional Ngurah Rai-Tanjung Benoa. Panjang jalan tol ini sekitar 12,7
kilometer. Jalan tol ini keren deh. Ini pertama dan satu-satunya jalan tol yang
dibangun diatas laut. Gacuma kendaraan roda empat keatas aja yang bisa lewat,
sepeda motor pun bisa. Karena kemarin lewat sana pas malam hari, wah angin
lautnya berasa banget. Untuk pengendara motor kudu hati-hati lewat sana.
Karena cuma
mau lihat-lihat doang, kita tidak lama di Jimbaran. Malam udah makin larut dan
kita juga yang belum istirahat seharian akhirnya balik ke hotel. Sampai di
hotel, kita sekeluarga langsung menikmati malam pertama di Bali. Eits, ini
bukan akhir. Masih panjang cerita selama di Bali. Tunggu edisi keempatnya. Terimakasih
sudah membaca edisi pertama sampai ketiga ini.