12 Plus : Introduction
Kali ini edisinya special
Terinspirasi dari
pertanyaan ibunya Vania beberapa bulan lalu.
Edisi ini, gue akan menceritakan seseorang yang sudah bareng
sama gue selama 12 tahun dan akan berlanjut 4 tahun kedepan Insya Allah. Ini
cerita tentang, Fakhri Maulana.
Jadi, gue sama Fakhri ini udah bareng dari SD, SMP, SMA, dan
akan berlanjut ke Universitas yang sama. Kita sama-sama dari SDIT Al Khairaat
di Condet, Jakarta Timur. Selama di SD, kita tuh sekelas selama 4 tahun dari
kelas 3, 4, 5, dan 6. Pas SD, kita pernah satu ekstrakulikuler, yaitu ekskul
Jurnalistik pas kelas 4 kalo gasalah. Selepas itu, gue masuk Science Club dan
Fakhri lupa waktu itu kemana hahahaha.
Tahun 2009, akhirnya lulus juga dari SD. Pas pendaftaran, gue
sempet tersangkut beberapa jam di 49 waktu itu, tapi akhirnya ilang dan masuk
di 20. Nah, ternyata Fakhri masuk di 20 juga waktu itu tapi beda kelas waktu
itu. Gue masuk ke 7A, tapi Fakhri masuk ke 7E. Selama kelas 7, kita kan masuk
siang dan pulang sore. Pernah beberapa kali kita dan yang lainnya kalo pulang,
nungguin bus sekolah di pertigaan HEK hahaha. Bel sekolah jam lima, kadang baru
dapet BS ba’da maghrib. Biasa, hemat uang jajan pada masa itu. Ohiya, selama
kelas 7 kita sempet satu ekskul bareng. Apa itu? Gausah kaget, kita sempet jadi
anak Rohis pas itu. Bahkan gue sempet jadi bagian Divisi Humas, dan Fakhri
Divisi Syiar (gatau dah bener apa kagak).
Pas kelas delapan, gue sama Fakhri pun kepisah lagi. Gue
masuk di 8B dan Fakhri di 8I. Selama kelas 8 juga ya kita masih suka ketemu dan
berbincang-bincang. Pas kelas delapan, gue waktu itu maju dan kepilih jadi
Ketua OSIS. Dan kemudian, gue beralih ekskul ke Mading dan memegang Koordinator
News, intinya ya ngurusin berita-berita gitu deh. Sedangkan Fakhri waktu itu
masuk ke ekskul silat kalo gasalah. Selama kelas delapan, kita punya temen
akrab masing-masing dan udah jarang ketemu dan komunikasi. Ditambah jam pulang
gue yang bisa telat berjam-jam, sedangkan Fakhri langsung ilang sesudah bel.
Singkat cerita, masuk juga kita di kelas sembilan. Nah, akhirnya
gue sama Fakhri sekelas juga waktu itu. Kita sama-sama di kelas 9B waktu itu.
Pas awal kelas sembilan, ada momen pemilihan pengurus kelas dan hasil
pemilihannya tak terduga waktu itu. Gue kepilih jadi wakil ketua kelas, dan
ketua kelasnya adalah Frans Effendi alias Muklis (serius, ini gaboong). Itu
hasil pemilihan yang demokratis tapi asal-asalan wakaka. Hingga pada akhirnya,
Frans digulingkan. Otomatis gue jadi ketua kelas, dan lupa gimana sampe
akhirnya gue meminta Fakhri sebagai wakil waktu itu. Selama setahun, Fakhri
juga waktu itu sebagai humas yang ngabarin segala tugas atau PR ke orang-orang
sekelas. Dan sebelum disebar, Fakhri biasanya nanya dulu ke gue. Pada saat itu,
hape gue masih jadul bin alay yang baterenya cuma 3 bar dan gampang banget mati
waktu itu. Namanya Fakhri, kalo sms belum dibales, dia bakal sms terus-terusan.
Waktu itu gue LIA tiap sore dan baru kelar jam 5, dan biasanya hape gue udah
dalam keadaan mati. Sampe rumah, langsung gue cas dan ada sampe belasan sms
dari Fakhri yang isinya sama “Jan, ada pr apaan?”. Pas akhir kelas sembilan,
gue sama Fakhri segrup dengan yang lain buat ujian praktik seni waktu itu. Dan
UP kita waktu itu drama tentang The Three Musketeers.
Lulus SMP lanjutlah ke SMA. Setelah ikut UN, gue waktu itu
dapet NEM senilai 35.50 dan milih di tiga sekolah, yakni SMA 14, SMA 67, dan
SMA 62. Kenapa? Selain jaraknya dekat dari rumah, sekaligus kualitas sekolahnya
juga memang bagus. Pas PPDB, nama gue masuk di 14 tepatnya di halaman-halaman
akhir dan Fakhri juga masuk di 14 tapi peringkatnya lebih baik dari gue. PPDB
waktu itu masa-masa paling menegangkan kali ya, soalnya setiap hari peringkat
gue makin turun, turun, dan turun. Sampai di hari terakhir jam 2 siang,
Alhamdulillah gue masuk 14 dengan peringkat 279 dari 280 gils. Pas masuk gue
langsung bilang Fakhri, dan dia waktu itu bilang: “Apa gue bilang, gue doain lu
biar masuk 14”. Akhirnya gue masuklah di 14, dan singkat cerita masuk di kelas
XG setelah 4 hari di XB. Semester kedua, ada perubahan pengurus kelas di XG dan
waktu itu gue jadi ketua kelas. Pas itu, gue boleh nentuin posisi-posisi
pengurus kelas. Menurut gue, ada dua posisi yang penting dikelas yaitu wakil
ketua dan keamanan. Kenapa? Kalo pas gaada ketua, otomatis wakil yang gantiin.
Sedangkan keamanan yang jaga kondusifitas kelas, supaya kelas tetep adem ayem.
Akhirnya, gue memilih Fakhri jadi wakil, dan Tio jadi keamanan. Kenapa? Karena gue
udah kenal dua-duanya lama, dan emang mereka bisa diandalkan. Alhamdulillah,
diakhir tahun atas kerja keras bareng-bareng, XG berhasil masukin 27 orang ke
IPA, alias terbanyak seangkatan.
Naik ke kelas XI, gue sama Fakhri sekelas lagi di XI IPA 4.
Selama kelas 11, semuanya sibuk dengan ekskulnya masing-masing. Pada saat itu,
Fakhri masuk ke BPH 34 OSIS dengan jabatan Ketua Satu Empat Amateur Photography
Club (SEAPOC) yeay!. Singkatnya, kita naik ke kelas 12 dan gadiacak. Kelas 12,
semuanya sibuk nentuin mau ngelanjutin kuliah dimana. Nah, gue sama Fakhri
sempet punya pilihan yang beda nih. Gue waktu itu mau ke PWK UGM, dan Fakhri
pengen ke Nuklir UGM. Tapi kemudian, gue dilarang emak bapak untuk ke UGM haha.
Akhirnya gue milih antara ITS atau UB. Ternyata, Fakhri pun ganti pilihannya ke
Mesin UI kalo gasalah. Sampai pada akhirnya, gue milih Teknik Sipil dan PWK UB,
sedangkan Fakhri milih Teknik Mesin UB. Masya Allah, 9 Mei pas pengumuman
SNMPTN gue masuk Teknik Sipil UB dan Fakhri Teknik Mesin UB. Lagi-lagi, manusia
cuma bisa berencana, tetep Tuhan yang menentukan. Kemudian Pak Lilik (wali
kelas XG) minta supaya kita tinggal bareng alias satu kos. Dan akhirnya, kita
ngekos bareng nantinya.
Sama kaya judul postingannya, ini baru sekedar perkenalan
atau permulaan. Kedepan, gue bakal ngepost kegiatan dan kedodolan kita selama
kuliah empat tahun kedepan. Dan post ini didedikasikan khusus buat, Fakhri
Maulana.