Selasa, 16 Desember 2014

Belum juga jam 6 pagi, matahari masih siap-siap beranjak, satu persatu dari rombongan mulai jalan mengarah ke gunung yang sudah dinantikan, Bromo. Kita ngelewatin lautan pasir yang segitu luasnya. Lautan pasir harus kita lewati kalau mau naik ke Bromonya. Jangan sangka lautan pasir ini udah ada di Bromo ya, karena bukan. Menurut perkiraan, lautan pasir ini sebenernya kawah dari Gunung Bromo purba. Wah kebayang nggak luasnya kaya gimana? Walaupun masih pagi, yang ngedaki sudah banyak. Wisatawan sudah mulai beranjak ke puncak Bromo. Ohiya disana juga ada layanan ojek kuda kalau gamau capek-capekan jalan kaki ke atas. Tapi daripada ngeluarin uang buat gituan, mending jalan hahahaha.

Ternyata setelah ngelewatin lautan pasir yang datar, lama-lama mulai menanjak jalannya. Kita sempet ngelewatin cekungan (yang gue prediksi aliran sungai). Lumayan dalam dan panjang cekungannya. Setelah nyebrangin itu ternyata medannya makin tinggi dan menanjak. Jalanannya juga gak datar, banyak cekungan cekungan ditengah jalannya. Pokoknya nggak gampang untuk sampai ke tangga ke puncak Bromonya. Disitu sebagian rombongan mulai tumbang karena capek dan juga nggak yakin bisa sampai ke atas. Akhirnya sampe juga kita di ujung dari pendakian awal. Hah pendakian awal? Iya, sebab habis itu baru kita naik anak tangga ke puncak Bromo.

Sebelum sampai di anak tangga pertama, Anita ternyata milih nggak ikut naik keatas. Disitu Anita nunggu sama beberapa temen-temen kelas gue. Nah, pas di anak tangga pertama gue naik bareng Mia. Pokoknya pas waktu itu pelan-pelan lah buat naik ke atas. Dari bawah yang diliat cuma tangga bersusun ke atas yang keliatannya banyak banget. Oke akhirnya gue dan banyak temen-temen yang lain mulai naik ke atas. Tentunya, gue bareng Mia. Ternyata, nggak gampang buat naik dari satu tangga ke tangga yang lain. Kita pokoknya udah nutup mulut+hidung pakai masker. Kenapa? Soalnya bau belerang dan asapnya ternyata mengarahnya kebawah. Lumayan capek, akhirnya sampai di sepertiga jalan.

Ceritanya di tengah jalan, lagi ada beberapa orang yang berhenti dan gue sama Mia juga udah capek. Akhirnya kita istirahat di pinggir tangga (ada tempatnya gitu). Setelah itu orang minggir, akhirnya gue lanjut lagi jalan ke atas. Sepenglihatan gue, udah tinggal sedikit lagi. Di sepanjang jalan, temen-temen tetep lanjut jalan plus ngasih support. Gue juga ngeliat beberapa guru diatas gue yang masih semangat ngedaki walaupun udah ngos-ngosan setengah mati. Akhirnya, di sisa sisa nafas dan capek yang berasa, sampai juga di puncak Bromo. Dan tahukah? Mia nggak ada. HAHAHAHAHAHA. Gue nggak tahu dah Mia ada dimana, lagipula kawah Bromo lebih menarik dilihat daripada Mia (sorry ya Mi :p)

Sekurang-kurangnya satu jam waktu yang diperlukan dari lautan pasir bawah sampai ke puncak alias kawah Bromo. Disitu sudah ada beberapa temen-temen yang sampai duluan. Nggak lama kemudian datang Bu Nesta, Bu Fero, Pak Martadi, dan Maam Lina. Khusus Maam Lina, doi usahanya niat. Bau belerang yang makin ke puncak makin menyengat, plus doi belum lama lahiran akhirnya sampai puncak juga. Di sepertiga jalan bahkan doi sampai nuang air minum ke maskernya, supaya masih ada “udara” yang bisa dan aman dihirup. Salut dah buat Maam Lina. Diujung tangga, gue juga lihat Adit yang masih usaha buat sampai ke puncak. Doi juga udah kembang kempis plus capek yang banget-banget naik tangga banyak itu. Btw, mitos kalau tangga Bromo itu susah dihitung cukup terbukti. Dari beberapa jawaban gue dan temen gue nggak ada yang ngasih angka sama. Selisih 1 lah, kurang 2 lah, lebih 2 lah, pokoknya ada ratusan deh.

Namanya baru pertama kali, udah gitu cakepnya Bromo yang luar biasa sayang dong kalau sampe puncak cuma sekedar ngelurusin kaki sama minum doang. Walhasil langsung lah kita semua foto-foto bareng. Foto sendiri, berdua, bertiga, berenam, sampai beramai-ramai. Selfie kek atau apakek namanya. Di HP kek atau di kamera. Pokoknya diatas itu kita puas-puasin deh foto-foto. Ternyata dari atas Bromo bener-bener kelihatan segimana luasnya tuh kaldera. Tapi lama-lama, matahari mulai naik dan mulai panas dan ditambah lagi asap belerang yang baunya menyengat itu ternyata makin-makin parah kalau tambah siang. Akhirnya sekitar dua puluh menitan diatas, kita sudah harus turun kebawah. Lagipula, tujuan kita hari itu bukan cuma Bromo doang. Satu persatu tangga yang tadi kita naikin, mulai kita turunin lagi. Lebih cepat dari naik, tapi lebih ekstrim dari naik. Soalnya yang dilihat dari tangga hamparan kaldera luas yang rasanya kayak mau terjun. Turunnya harus pelan-pelan dan konsentrasi. Bengong-bengong, jatuh gelinding, berasa.

Akhirnya semua tangga turun sudah dilewati. Ternyata sampai di bawah ketemu sama rombongan yang milih untuk nggak ikutan naik sampai keatas. Mereka masih pada nungguin di titik awal tangga, walaupun ada juga di daerah landai dibawah. Yasudah karena kita sudah disuruh untuk cepet-cepet balik lagi ke Malang, gue dan beberapa yang lain langsung buru-buru turun kebawah. Ya sekitar 20 menitan lah untuk sampai ke kaldera bawah. Disana ada yang lagi asik-asik foto, ada juga yang lagi asik makan bakso malang. Dari aromanya sih enak, tapi sayangnya gue belom mood makan pas itu. Dan disitu juga, gue akhirnya ketemu Mia dengan senyum sinisnya hahahaha.

Setelah kelar ini itu, kita semua langsung disuruh kumpul ditempat mobil-mobil jeep parkir. Yap, kita harus balik lagi ke Malang. Akhirnya kelas gue milih untuk langsung kesana untuk foto kelas dulu. Ya sekitaran setengah jam buat nunggu semuanya kumpul dan akhirnya berfoto kelas. Foto kelas pun kelar, akhirnya kita semua langsung menuhin jeep-jeep yang sudah terparkir untuk segera ke RM. Bromo Asri untuk sarapan pagi dan kembali ke Malang. Berasa juga kan ya, jam 8 pagi belum sarapan.

----------------------------------------------------------------------------

Alhamdulillah kelar” – @silmychania

Too speechless to describe, Too amazing to feel it by yourself. Thanks for 6nights 5days, 46!” – @gincuuw

“AKHINYAA!! Wohoo makasi banyak 5hari kebersamaan & seru2annya 14'46 dan makasih utk yg tersayang&tercinta bus 2!!! Gonna miss u guys!” – @shabuuun

“Home sweet home. Thank you 14’46 especially Decepticons4 and #GANTENG! Unforgettable trip…” - @rafiandra21

FAUZAN BERCERITA . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates