2 2 1
Tuhan tuh ngasih dua mata
Dua telinga
Satu mulut
Wajar,
Dia ingin kita melihat bagian lain manusia
Melihat apa yang mungkin tak nampak
Sisi sisi yang terlewat, terabaikan
Positif dan negatif yang kadang bisa kau ambil
Tak salah, agar pandanganmu kian luas
Tak hanya sebatas 180 derajat
Banyak suara, bahasa, dan kata
Tak cukup satu telinga untuk mendengarkan
Suara yang dalam, terserak, tersisih
Untaian kata-kata, nada-nada, riuh rendah
Dari mereka yang kadang tak kau lirik
Dari kemelut rasa yang tertumpahkan
Mulut yang tunggal
Tak jaminan kau terjaga
Dari segala dusta, nista, dan cerca
Yang tajam hingga mampu menusuk dada
Yang manis melumpuh nurani
Dia jugalah yang bisa menutup mata dan telingamu
Kau dapat menelan itu
Memuntahkannya juga mampu
02.30
26 Februari 17